20:25
8:25:00 PMJadi, hari ini aku membayangkan kalau aku tinggal di London.
Cuaca yang dingin menusuk tulang.
Ditambah langit gelap, dan salju mulai turun dari atap.
Sore itu, aku membaca buku di ruang tamu sambil menghangatkan diri di depan perapian.
Kemudian aku bertanya dalam hati, "Dimana matahari?"
Bukan, bukan.
Itu cuma khayalanku.
Tadi sore, dengan tenangnya aku sedang membaca novel.
Kemudian aku tertawa.
Ceritanya lucu sekali!
Tiba-tiba langit menjadi mendung dan tak lama kemudian hujan turun.
Senang sekali.
Aku ingin bercerita banyak kepada hujan.
Tapi, aku masih punya banyak tugas.
Jadi, sekalian aku mengerjakan, aku akan bercerita disini.
Hujan juga pasti melihat tulisan ini.
Jadi, hujan.
Hari ini aku senang.
Aku juga berangkat sekolah dengan semangat.
Kenapa?
Kamarku bersih, rapi, dan teratur.
Aku bisa jadi anak rajin.
Walaupun aku tahu, ini hanya berlaku untuk beberapa hari.
Lihat saja, beberapa hari lagi kamarku akan kembali menjadi kapal pecah.
Tapi jangan diaminkan, hujan.
Harusnya kau bangga terhadapku.
Semoga saja seterusnya.
Lalu apalagi?
Tugas geografi ini, hujan.
Sebenarnya sudah selesai.
Tapi, aku bingung.
Aku ingin meminta tolong.
Hanya, ini sudah malam.
Oya, hujan.
Kenapa beliau jadi malas seperti saya, sih?
Ah, maaf, hujan.
Harusnya aku tidak mengeluh lalu menulis tentang ini.
Hujan, satu lagi.
Aku cuma mau bilang.
Kalau semuanya telah berubah, hujan.
Aku nggak tau kenapa.
Dicampakkan itu sakit, ya, hujan?
Kenapa aku baru mikir sekarang, ya, hujan?
Ini semua, sih, sudah lewat.
Tapi, bayangannya masih terus mengingatkanku.
Akan semuanya.
Yang menyebabkan segalanya berubah.
Aku jadi yang takut, hujan.
Sebegitu jahatnya, ya?
Aku ingin minta maaf.
Tapi, kalau dia tidak mengerti, bagaimana?
Kalau dia tidak ingin mengingatnya, bagaimana?
Dia sudah terlanjur sakit.
Aduh, hujan.
Kan, jadi panjang.
Ya, sudah, hujan.
Aku harus belajar.
Bukan saatnya untuk mengeluh.
Minggu depan sudah ujian.
Tolong katakan, "Semangat, Fifah!"
Nah, begitu.
Itu sudah lebih dari cukup.
Itu sudah lebih dari cukup.
Terimakasih, hujan.
Aku akan belajar sungguh-sungguh!
Hujan, jangan berhenti.
Nanti aku mau cerita lagi :)
0 komentar