Taman Nasional Baluran

5:08:00 PM


Setelah berputar-putar ria mengunjungi sanak saudara dan tetangga demi sesuap THR but-poorly-you-are-not-a-kid-anymore-so-you-got-nothing, finally aku bisa mencuci mata! Empat hari setelah lebaran, kami jalan-jalan ke Taman Nasional Baluran. We were so nekat, soalnya gatau destinasi yang bagus dan TERPERCAYA di Banyuwangi itu apa, eventhough it is our homeland. Banyuwangi memang sedang gencar-gencarnya publikasi tempat wisata dan memang tidak sedikit yang bagus. Namun, apalah kami para jiwa turis yang hanya berpacu pada rating dan testimoni dari suatu tempat wisata. Percaya sih, banyak yang bagus. Tapi jarak dan medannya yang kadang jadi kendala kami ketika berwisata di Bwi tertjinta. Maka dari itu setelah bertanya kesana-kemari akhirnya kami memutuskan untuk ke Baluran.

Pagi menjelang siang, sekitar pukul 11 kami berangkat ke puwaling uwjung timur pulau Jawa. Kenapa ga dari pagi? Bikos pagi adalah waktu termager bagi semua insan terutama aku, wkwk. Pagi adalah saatnya menebar rezeki ke pasar. Ditambah setelah itu kami bersilaturahim ke teman sekolah ayah dan ibu. Yasudah siap-siap ngegabut mendengar obrolan hangatnya yang terhormat para baby-boomer. Jadilah kami mulai melancong pukul 11. It was sooooo sunny! The sky was pretty blue, so was the sea. Dari tempat kami ke Baluran cukup jauh, sekitar more than 50 kilometers away.

Kamipun sholat Dzuhur terlebih dahulu di masjid pinggir jalan dekat Ketapang. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan dan tibalah di Baluran pukul satu siang. Tiketnya cukup murah menurut kami, sekitar Rp 17.500,00 per orang ditambah mobil Rp 10.000,00. Setelah membeli tiket (plus pop mie), kami memulai perjalanan sesungguhnya menuju its central destination yaitu Savanna Bekol dan Pantai Bama.

Perjalanannya jangan ditanya. Sepanjang perjalanan kami hanya beristighfar, bertanya dalam hati kapan sampainya, kemudian berkonstelasi tentang perjalanannya yang mirip perjalanan hidup ini.

"Mau liburan aja butuh perjuangan."

"Ya, namanya juga hidup."

"Ya, kayak hidup Fifah dan Zuhair ini. Banyak batu, grunjel-grunjel, panjang, tapi pasti endingnya bagus."

"Iya benar. Tapi pas balik lagi nanti grunjel lagi. Mlz amat y."

"Iya juga, yaa namanya juga hidup."

"Tapi tuh lihat, ada aja ya yang berani ngelewatin hutan kayak gini naik motor. Bawa anak kecil lagi. Gimana kalau tiba-tiba ada harimau... bla bla dst. Kita mending naik mobil. Makanya banyak-banyakin bersyukur."

Dst. Sampai... ga sampai-sampai.

Memang, sangat disayangkan pariwisata di Banyuwangi ini memiliki akses yang cukup memprihatinkan. Mungkin kalau jalannya diperbaiki, jauh pun tak akan menjadi masalah, malah mungkin dapat menambah wisatawan dan kemacetan.

Sekitar pukul setengah tiga, kamipun sampai di Savanna Bekol. And it was my first time seeing Savanna in front of my eyes!!! So beautiful. Biasanya lihat di buku pelajaran geografi, bahkan dulu ga bisa bedain antara savanna, padang rumput, dan sebangsanya. Sekarang, "Oalah ini mah kayak di MV-nya Coldplay itu ya." #yha

Di Baluran banyaaaak sekali monyet. Lucu banget. Apalagi ada ibu monyet yang gendong anaknya. So kyutie. Kalau kita jalan di dekat mereka juga ya insyaAllah aman-aman aja selama kita ga caper sama mereka. Hehe. Pokok worth it banget, setelah berjam-jam di perjalanan akhirnya terbayarkan dengan super-duper-very breath-taking views! Pake 's' saking banyak banget pemandangan yang bagus. MasyaAllah, lihat kanan bagus, lihat kiri bagus. Depan bagus, belakang bagus. Padahal cuma pohon-pohon dan rumput yang setengah kering. Oh ya, ada yang paling "wow", yaitu the view of kawanan rusa dari jauh! Beneran itu kayak di buku geografi. Karena lensa kameraku pakai yang manual jadilah gabisa memfoto mereka dari dekat. Tapi tetap bisa kelihatan. Sesekali mereka lihat ke arah kami. Hahaha ieuh gr amat mb.

Btw, savanna ini cocok banget buat anda-anda yang gemar foto ala-ala, juga buat foto pra-wed, dan yah apalah w dari sekian foto yang dijepret satupun ga ada yang bagus. Padahal backgroundnya bagus banget, nget, nget. Kapan lagi langitnya bersih dan guratan eh apalah itu yang di gunung keliatan banget.

Disana ada binatang apa aja? Banyak sist. Iya, yang paling banyak si onyet. Terus ada rusa, bangau, BANTENG (YUHU i see them! Mirip kerbau euy tapi mereka banteng tapi mirip kerbau tapi kok ga nyeruduk mobil w ya--padahal warnanya merah lho #okbhay), ada ular juga pastinya lha ya apalagi di evergreen (daerah hutan hijau sepanjang masa tak pernah kemarau ataupun lekang oleh waktu), dan... harimau. Kalau kata bapak penjaga loket sih katanya udah gaada, tapi kata ibu-ibu yang jualan di Savanna Bekol katanya masih ada cuma keluarnya malem, terus waktu ibuku SMA beliau pernah ke Baluran saat malam hari dan tiba-tiba seekor harimau loncat di depan mobil yang ditumpangi ibuku. #ok

Lanjut. Dari Savanna Bekol kami harus menempuh jalan yang grunjel dan jauh untuk ke Pantai Bama. Setelah hampir 45 menit perjalanan sampai juga di Pantai Bama. Pantainya bagus! Karena daerah pantai utara jadi ombaknya tenang banget. Malah jadi kayak danau keliatannya. Disana kami hanya menikmati pantai sekitar 15 menit. Waktu sudah beranjak pukul empat lewat, sehingga kami harus segera pulang supaya tidak kemalaman di hutan. Walaupun iz okey sih, toh ketika kami dalam perjalanan keluar dari Savanna, eh kawanan mobil malah baru datang. Kata ibu sih, "Itu mereka mau lihat kawanan banteng." #ohgituya

Dan, tadaaa! Berakhirlah kegiatan menyatu-dengan-alam pada hari itu. It was tiring but totally worth it! Benar, Indonesia memang sangat indah, guys.

To be continued.


Post pertama : Lebaran 2017 (klik)
Post ketiga :  Teluk Ijo (klik)

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe