Ibu.
5:27:00 PMIbuku hebat.
Ibu selalu memasakkanku makanan yang enak setiap hari.
Nasi gorengnya tidak pakai kecap, tapi rasanya sudah seperti nasi goreng restoran bintang lima.
Ibu sangat cantik setiap hari. Ibu lebih cantik daripada bidadari.
Ibu juga suka memberikan uang jajan lebih kepadaku, untuk jaga-jaga kalau ada sesuatu yang mendadak.
Ibu rela menjengukku bahkan menemaniku belajar setiap malam, padahal ibu sudah capek berjualan seharian.
Ibu selalu meneleponku setiap hari, bertanya apakah aku baik-baik saja.
Ibu suka mengingatkanku untuk sholat. Ibu nggak pernah bosan untuk itu.
Ibu bilang, aku harus menjadi anak yang mandiri. Anak yang bisa apa saja. Seperti ibu.
Ibuku nggak suka anak yang manja.
Ibu bisa menjahit, tapi nggak suka menjahit. Ibu lebih suka berjualan.
Ibu kalau sudah capek selalu marah-marah. Tapi penyebabnya memang aku dan adikku.
Ibu selalu membangunkanku setiap pagi. Walau setiap malam ibu selalu bilang, "Besok bangun pagi sendiri, ya. Jangan ibu terus yang ngebangunin."
Ibuku suka warna hijau dan ibu suka makan sayur. Tidak sepertiku yang anti sayur.
Ibu suka menyanyi. Dulu ibu pernah ikut lomba menyanyi waktu SD.
Ibu nggak terlalu suka bercanda. Ibu sangat serius, tapi santai.
Ibu nggak suka kalau sifat kekanak-kanakkanku muncul. Kata ibu, itu bukan tipe ibu.
Ibu selalu membelaku kalau ayah sedang capek kemudian marah kepadaku.
Aku selalu meminta doa kepada ibuku setiap hari. Aku pernah bilang, "Ibu, doakan Fifah, ya?" Kemudian ibu menjawab, "Ibu selalu mendoakan Fifah. Tapi, jangan lupa berusaha dulu."
Ibuku suka curhat kepadaku.
Aku pernah membuat ibu menangis karena aku nakal. Itu adalah kesalahan terbesar dalam hidupku.
Kata-kata ibu adalah quote terbaik yang pernah aku dapat.
Ibuku adalah orang pertama yang mengajarkanku segalanya. Ibuku lebih dari seorang guru.
Lalu,
apalagi yang harus kuceritakan tentang ibuku?
Aku nggak tau bagaimana caranya aku mendeskripsikan tentang ibuku. Tentang bagaimana aku mencintai ibuku. Karena cinta itu tidak bisa dideskripsikan.
Aku mencintai ibu.
Aku selalu ingin cepat-cepat sampai rumah. Karena Ibu pasti akan berkata, "Fifah makan dulu, terus jangan lupa mandi. Sudah sholat belum?"
Tidak ada satupun orang yang bertanya seperti itu kepadaku, selain ibu.
Kepedulian seorang ibu adalah abadi.
Jika suatu hari aku hidup sendiri dan jauh dari ibu... Aku tidak bisa membayangkan sekarang. Aku bersyukur karena ibu masih ada. Begitu juga ayahku. Aku sangat bersyukur. Rabbigh firlii waliwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
0 komentar