MALANG # PART 2 (CERITA BULAN NOVEMBER)

9:30:00 PM









Assalamu'alaikum.

It's been a long time dear my friend since aku cerita hari-hari pertamaku di Malang. Alhamdulillah sekarang sudah tiga bulan disini dan ga kerasa juga rangkaian ospek sudah kulewati, mulai masuk blok 2, dan minggu depan sudah ujian anatomi histologi! 😱 Alhamdulillah juga, kadang ada perasaan rindu, perasaan ingin pulang, perasaan homesick, tapi kesimpulannya tetap satu; akan pulang pada waktunya. So, yowes, Januari ga lama kok. 🌞 (btw lucu juga sekarang Blogger punya emoji ala ipon)

November yang dipenuhi jadwal hujan tiap siang hingga malam ini... membuatku tersenyum tiap kali memikirkan kenapa aku bisa ada di Malang (hm ngapain dipikir ya, ini kan sudah jalan terbaik yang diberikan oleh-Nya😊). Entah apa yang bisa membuatku cinta, tapi aku selalu bersyukur bisa ada disini. Ekspektasiku dulu kalau nanti kuliah di Malang, aku bakal lebih mudah kalau mau pergi ke Batu atau jalan-jalan di daerah Malang. Realitanya, bisa jalan-jalan ke Malang Town Square (mall di Malang) aja udah syukur walhamdulillah (wkwk, ini antara aku yang sok sibuk atau mager jalan kemana-mana).

Aku juga ga pernah kepikiran bisa masuk FKG, yang ternyata wow sekaliy. Tugasnya yang mati satu tumbuh seribu, ospeknya yang penuh esensi, kakak-kakak tingkatnya yang warbiyaza, dan angkatanku yang rwame, selalu bersemangat, dan selalu kompak untuk datang di acara dengan embel-embel wajib, tapi kompak juga untuk mabal di waktu tertentu. HAHA lolz. Di FKG juga kukira penuh dengan ke-hitz-an (kemudian aku jadi butiran atom), tapi nyatanya ada juga mahasiswi sepergembelan yang kemana-mana yagitu pengen gaya jadi mahasiswa lama tetep aja keliatan wajah-wajah mabanya akibat jalan kita lelet dan plongo sana-sini (say hi to Ica, Shinta, Ipin, Upin, Debby, Cika, Bila, dll) WKWKWKW. Kubersyukur, karena mereka dan semua teman-temanku, aku bisa menahan semua kerinduanku akan pulang ke rumah. Makasih, lho, rek, walaupun obrolan kita kadang ga bermanfaat tapi alhamdulillah menambah wawasan (lah). Stay together ya, gaes, walaupun blok-blok kedepan sepertinya akan mengancam kebersamaan kita, but please.

Aku juga bersyukur disini ada Kamanda 2016 yang selalu menemaniku, especially Ista dan Nisa, yang selalu aku repotkan dan aku ramaikan tiap pekannya. Yang kadang setiap pulang ospek aku rela ke kossan mereka, kemudian melupakan tugas pelanggaran yang diberikan kakak TE, dan baru kukerjakan Minggu malam. Gils emang.

Oya, jadi kangen ospek nih. Kangen tiap ada jarkoman PIC langsung nyeletuk "Kapan ospek ini berakhir Ya Allah...", giliran udah selesai ya gini. Kangen ngerjain post it yang kubuat dengan niat lillahita'ala menggunakan Photoshop sistem kebut dua jam, karena udah ditagihin anak rasi. Kangen ngerjain tugas Rohani dan tugas Ilmiah yang ngerjainnya penuh kemageran, akibatnya baru selesai 3 jam sebelum ospek dimulai. HAHA. Kangen tidur jam 2 pagi, terus bangun-bangun udah jam 4 lewat kemudian asdfghjklmnbvcxz terus berangkat dengan kebut rempong (harus ngebut tapi ya apa pake sepatu pentofel 4cm dan rok span yang 'sangatlah' lebar). Kangen soksoan mecahin clue dengan modal ke-sotoy-an dan asal ngetik di Google, abis itu 5 menit kemudian salah fokus.

Ospek yang paling dikangen-in itu ospek terakhir dimana malamnya ada acara Draft (silaturahim FKG UB), baru pulang jam 11-an, terus baru inget barang bawaan buat ospek belum lengkap (perbekalan, buku tulis dan peralatan tulis), sedangkan toko-toko sudah tutup... kecuali Ind*maret. Habis itu langsung beli barang perbekalan yang belum lengkap. Sayangnya di Indomaret ga ada buku dll. Dalam perjalanan pulang ke kossan kulihat semua tempat fotocopy sudah tutup, yaiyalah udah jam 12 kurang. Kalaupun ada, jauh banget dan sudah malam. Apa kata ayah kalau tau anaknya keliaran malam-malam sendiri. Dengan bermodal 'Laa hawla wa laa quwwata illa billah', entah kenapa aku melihat bayangan seorang bapak fotocopy langgananku sedang membersihkan jendela dari luar. Langsung saja aku menghampiri bayangan bapaknya (yang ternyata berwujud bukan sekadar bayangan), walaupun sepertinya aku agak mengganggu beliau saat itu. Alhamdulillah, barang-barang yang kubutuhkan (dan teman-temanku yang menitip) ada! Pertolongan Allah memang ada :") siapa yang bakal kepikiran bapak tersebut bakal keluar malam-malam buat ngebersihin jendelanya. Ya kan?

Pas pulang, tiba-tiba Upin nelpon kalau sebaiknya aku beli topping karamel supaya aku bisa menata perbekalan di kossan. Akhirnya, aku pergi ke Ind*maret yang masih buka tadi, tapi pas nyampe sana, pas banget mamang Ind*maret-nya mau pulang. Yo opo seh :") Akhirnya, aku nekat senekat-nekatnya pergi ke Ind*maret sebelah McD Watugong (dekat UB), dan masih berpakaian hitam emas (yang mungkin dilihat mamang nasi goreng.. entahlah). Pas udah ngos-ngos-an sampe Ind*maret, aku disambut dengan jawaban, "Ga ada mbak". Ok, tq mz. Dengan dinginnya Malang di malam hari yang menusukku, akhirnya aku balik ke kossan. Di saat itulah aku rindu ayah dan ibu, yang mungkin bisa saja kalau ada mereka aku tak perlu jalan sejauh ini sendirian tengah malam dan pulang dengan kehampaan. Tapi, tak apa, aku bersyukur dan senang. Toh, besoknya, semua baik-baik saja. :))

Pas ospek.. sungguh dramatis. Tak perlu kuceritakan, takut bikin kangen. Ehe.

Apalagi ya? Oya, foto-foto di atas aku ambil kemarin (Kamis, 24 November 2016), berlokasi di kossanku dan lingkungan sekitar kos. Senang rasanya selesai kuliah jam 10 pagi dan bisa langsung pulang. Biasanya aku sarapan dulu di kantin FK, tapi kemarin aku putuskan untuk pulang ke rumah dan istirahat. Lihat kamera nganggur, akhirnya kusempatkan untuk foto-foto karena cuaca cwerah swekali. Ga berapa lama, awan mendung mulai datang, dan rintik-rintik hujan yang berujung hujan super deras, mengantarku balik lagi ke kampus untuk praktikum Biokimia. Alhamdulillah.. Malang memang romantis. 💘


Sungguh photo-ending yang penuh kesederhanaan.

Sejak di Malang, banyak hal-hal sederhana yang memberikanku pelajaran dan pengalaman. Dalam tulisanku di atas, mungkin banyak sekali pesan berharga yang tersirat, seolah memberikanku kesadaran untuk selalu bersyukur dan terus memperbaiki diri. Setelah 18 tahun aku tinggal di rumah, memang saat inilah aku harus mulai belajar menata hidup, belajar menata waktu, bahkan belajar menata masa depan (tsah). Jalannya tidak selalu mudah, tapi itulah tantangannya (tsah lagi). Kadang ada perasaan ingin berbalik, tapi kita juga gatau sudah seberapa dekat kita dengan tujuan.

Semoga kita selalu dikuatkan oleh Allah dalam mengawali niat maupun melaksanakannya. Semoga kesusahan kita menjadi kemudahan setelahnya. Semoga kesedihan kita menjadi tanda kebersamaan-Nya untuk kita. Semoga apa yang hilang, digantikan dengan yang lebih baik. Semoga yang dirindukan, segera dipertemukan. Terutama yang rindu aku, semoga kita cepat ketemu ya. 😂 #TalkingToBulirBulirHujanYangJatuhDariAtapKossan #gapapa

Semangat terus, ya! Makasih udah mau wasting your time buat baca blog ini. Ambil yang baiknya aja okay. Semoga bermanfaat. 🌝

P.s : dalam post ini, ada #MalangEdisiCerah dan #MalangEdisiHujan. Kamu suka yang mana? Kalau aku, dua-dua-nya! Sama-sama indah. Ya gak sih?


#kemudianhening
#okbye

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe